Sabtu, 13 Agustus 2011

mungkin aku..

Bloggy..
Semua orang tua pasti sayang anaknya.
Ayah..ibu.. punya rasa sayang yang sama besarnya ke kita.

Abi,
pasti ada rasa kasih dibalik sifat kerasnya padaku.
Pasti. Harus yakin akan itu.
Walaupun suliit sekali rasanya,
Tau kenapa bloggy? Karena terkadang sikapnya itu sungguh kelewatan bagiku.
Aku tau dan faham. Aku anak sulung. Dan semua ambisinya, di limpahkannya padaku.
Mungkin dia hanya ingin yang terbaik.
itu yang bisa kusimpulkan sampai saat ini.

Tapi malam ini bloggy,
Berat yang kurasa.
Mencari pijakan, tapi mereka sudah lama tak disini..
Mencari sokongan, tapi entah kemana ia pergi.
Dan yang tersisa ternyata hanya aku, diriku, dan bayangku.
Miris. Oke oke, menyedihkan lebih tepatnya.

Sungguh masih bisa ku tahan ketika aku tak dapat berbagi cerita gembiraku dengan sahabat-sahabatku.
Sungguh masih ku tahan rasa rinduku bergurau ria dengan mereka.
Kurasa keterbatasan waktu dan kesibukan mengerumuni mereka.
Tapi saat aku benar-benar menemukan diriku sendirian. Aku sungguh tak bisa membendung lagi.
Konyol.
Padahal mereka hanya terpisah satu ruang kelas saja denganku.
Padahal aku pun sering mengunjungi kelas mereka. (walaupun tidak sebaliknya)
Tapi mereka serasa tiada dalam ada.
Nurul, maya, farha..
Andai mereka tau betapa aku ingin mereka saat ini.

Dan dia. Anginku.
Kali ini sungguh lama dia belum juga kembali.
Mengabariku pun hanya sesekali.
Aku sungguh merindukannya..
Senyumnya, suaranya.
Dan..terutama, tawanya.
Tawa yang selalu membuatku tertawa pula.
Tawa yang begitu renyah dan selalu membuatku merasa hangat entah kenapa.
Sungguh dia membawa sensasi bahagia tersendiri untukku.
Tapi entah kemana sosoknya.
Padahal ia dekat, tapi..ya begitulah.
Mereka semua… dan dia, terasa tiada dalam ada.

Bloggy, kesunyian memang menyiksa. Tapi ia juga mampu mengobati.
Tergantung kita memanfaatkannya.
Hanya dengan menangis sepanjang malam kah? Atau berpikir dan merenungkan dimana letak kesalahannya.
Selalu yakin.. Allah tidak akan menguji seseorang, diluar batas kemampuannya.
Jika aku merasa sudah tak mampu..tak tahan..dan merasa begitu terbebani.
Mungkin aku salah.
Mungkin aku belum sadar betapa besarnya kekuatan hatiku, untuk menanggung semua yang dirasa saat ini.
Mungkin hatiku belum lebih keras bertahan dari biasanya.
Mungkin mataku belum lebih tangguh menahan tetes embun yang mulai membanjirinya.

Mungkin aku..
Sebenarnya,
Cukup kuat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar